Jumat, 04 Februari 2011

Teori Exspanding, Teori Static & Paralel menururt Al-Qur'an

9.Apakah perbedaan teori tentang semesta yang bergerak Expanding menurut Hubble,dan bergerak Static menurut Einsten dengan yang bergerak Paralel menurut  Al-Qur'an.


 Perbedaan ketiga teori tersebut mungkin disangkakan orang tidak begitu penting padahal dia mengandung pengaruh yang amat besar pada mana terdapat ajaran yang menyesatkan aliran pikiran serta ajaran yang benar dan cocok dengan pemikiran logis. Surat 6/116 menyatakan bahwa kalau manusia ramai ini mengikuti dugaan semata seperti yang menjadi dasar kedua teori itu, akan sesatlah manusia itu dalam menetapkan hal-hal selanjutnya. Satu kesesatan tidak diperbaiki akan mendatangkan kesesatan yang berujung dengan kecelakaan. Dalam hal-hal yang manusia tidak mungkin mendapatkan bahan dan cara untuk mengetahui. Al-Qur'an memberikan rumus-rumus logis yang cocok dengan pemikiran wajar. Rumus-rumus demikian membuktikan bahwa ayat-ayat Al-Qur'an itu memang diturunkan oleh Allah Pencipta dan Pengatur, sebaliknya memberikan kesempatan pada manusia ramai untuk meningkatkan kemajuan di segala bidang tanpa ragu dan kesesatan, akhirnya juga bertujuan membenarkan ada-NYA dan membenarkan Tuhan Yang Maha Esa.


Hubble yang menyatakan semesta raya ini bergerak Expanding dengan alasan bahwa semua benda angkasa itu dulunya berasal dari satu Atom Raksasa yang meledak, maka pecahannya berupa galaxy-galaxy yang ber gerak ke segala jurusan tanpa ujung. Masing-masingnya semakin berjauhan sebanding dengan perbedaan arah dari setiap galaxy itu. Dengan demikian daerah semesta raya ini jadi semakin luas dan meluas tidak putus-putusnya di sepanjang zaman.
Teori Hubble demikian terang tak mungkin diterima oleh ummat yang beragama disamping tidak dapat dibenarkan oleh pemikiran sehat juga bernada materiale atheistis. Untuk dapat membenarkan teori itu, orang haruslah lebih dulu dapat menjawab soal-soal yang mungkin dimajukan seperti dibawah ini:
  1. Hal apakah yang menyebabkan terwujudnya Atom Raksasa itu, cara bagaimana adanya benda itu, apakah oleh Yang Maha Kuasa?
  2. Kalau dikatakan Atom Raksasa itu terwujud sendirinya maka teranglah dia bertentangan dengan logika, dan kalau memang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa, darti manakah didapatnya keterangan demikian, kitab suci manakah yang menyatakan begitu?
  3. Pada bagian manakah kira-kiranya Atom Raksasa itu dulunya sebelum dia terpecah di angkasa raya. Tentunya daerah angkasa tersebut kini menjaadi daerah hampa yang sangat luas karena setiap pecahan Atom Raksasa tersebut tertolak oleh ledakan tanpa penghalang, berger ak ke suatu arah selama jutaan tahun. Kenapa para sarjana tidak pernah mendapatkan daerah hampa dimaksud di cakrawala sampai saat ini?
  4. Dikatakan jarak galaxy-galaxy semakin menjauh tersebab arah geraknya saling berbeda,kenapa kini dilihat adanya galaxy yang semakin dekat dan kemudian menjauh dan sebaliknya?
  5. Hal apakah yang menyebabkan bintang-bintang dalam suatu galaxy mengorbit keliling pusat galaxy itu, bukankah setiap bintang berasal dari pecahan yang juga bergerak ke segala jurusan dari titik ledakan pertama tadi? Dan yang lebih aneh, hal apakah yang menyebabkan bintang-bintang itu dikitari oleh planet-planet yang berbeda wujudnya dan fungsinya dari bintang-bintang yang diorbitnya?
Enstein beranggapan bahwa semesta raya ini dulunya berasal dari benda raksasa yang pecah dan pecahan-pecahannya menjadi galaxy-galaxy yang bergerak melengkung 360 derajat ke segala arah. Demikian gerak itu disepanjang zaman hingga menimbulkan daerah semesta raya yang tetap luasnya, tidak menyempit dan tidak melebar dinamakan Static.
Teori ini bersamaan dengan teori Hubble pada permulaannya tetapi berbeda pada kelanjutannya. Jika orang memakai teori itu mengenai benda angkasa, hendaklah orang itu dapat menjawab pertanyaan 1,2 diatas tadi serta menyelesaikan soal-soal berikut ini:

  1. Hal apakah yang menyebabkan setiap galaxy itu bergerak pada garis yang melengkung berkepanjangan?
  2. Tidakkah terlintas pada pikiran orang itu bahwa sewaktu masing-masing galaxy yang bergerak pada ber bagai arah dengan layang melengkung 360 derajat, akhirnya akan bertemu sesamanya pada titik ledakan per mulaan dan semuanya akan berantukan? Dimanakah titik ledakan pertama tersebut, dan kenapa sampai kini belum terjadi perantukan itu?
  3. Menambah maksud pertanyaan pada 5 diatas tadi, hendaklah orang dapat menjelaskan kenapa wujud bintang, planet dan bulan jadi berbeda. Bukankah semua itu berasal dari satu ledakan, hal apakah yang menyebabkan perbedaan benda-benda angkasa tersebut?
Perlu disampaikan disini bahwa Issac Newton pada tiga abad yang lampau telah pula mengemukakan satu teori absolut bahwa semesta raya ini Static dan benar-benar Static dengan arti bahwa semua bintang di angkasa senantiasa tetap di tempatnya. Teori itu pada abad 14 Hijriyah tidak dipakai orang lagi karena orang dapat membuktikan bahwa setiap bibntang ataupun galaxy senantiasa bergerak dan berpindah tempat di cakrawala.
Selanjutnya dibawah ini kita kemukakan pula teori yang berdasarkan ayat-ayat Al-Qur'an yang memberikan pokok pikiran bahwa semesta raya itu bergerak Paralel.
  • Semesta raya berasal dari ALMA" yang diberi Rawasia (batang magnet-magnet bar) Zdengan berbagai system Rawasia itu terwujudlah berbagai macam benda angkasa, terpisah menurut keadaan dan susunan sebagai terlihat kini. Untuk itu perhatikanlah maksud surat 11/7, 21/30 dan 41/10. Surat terakhir ini juga menyatakan perbedaan Rawasia antara yang ada pada bintang, bulan dan planet serta berbeda-beda pula nilai tarik masing-masingnya.. Demikianlah benda angkasa itu ada yang menjadi bintang atau surya dengan system magnet yang kita namakan Regular. Yang menjadi planet memiliki Rawasia dengan system Simple. Dan yang menjadi bulan atau satelit memiliki Rawasia yang kita namakan Spot. Jadi bukanlah semesta  raya itu terdiri dari bintang-bintang yang berasal dari ledakan suatu benda raksasa.
  • Sur at  70/4 menerangkan bahwa semesta raya berputar disumbunya 360 derajat dalam masa 50.000 tahun. Surat 22/47 menyatakan tatasurya berputar disumbunya selama 1000 tahun 360 derajat dan selanjutnya, kedua ayat itu memberikan kesan bahwa gerak putaran semesta berlaku pada satu arah dan tidak mungkin ada yang melawan arah. Hal ini menjadi dasar untuk diberi nama gerak Pralalel 

Semesta dan galaxy yang tidak mempunyai sumbu putaran yang nyata, terkandung dalam maksud berbagai Rawasia yang tercantum pada surat 41/10, berbeda dengan Tatasurya yang berputar di sumbunya dimana suatu bintang atau surya bertindak selaku pusat edaran, maka karenanya sengaja kita tidak memberi nama untuk system Rawasia yang memutar semesta begitupun yang memutar Galaxy. Ingatlah istilah Rawasia yang banyak termaktub dalam Al-Qur'an adalah jama' atau plural number dengan arti berbagai system magnet dan daya tariknya.
Surat  16/12 menyatakan bahwa bintang-bintang di angkasa bergerak mengelilingi semesta dimana antara satu bintang dengan yang lainnya tidak bersangkut paut maka gerak inilah juga yang mendorong pikiran untuk menamakan semesta bergerak Paralel yaitu gerak satu arah pada jarak yang berlainan dari titik pusat edaran. Hal keadaannya sama dengan sepuluh planet dalam Tatasurya kita, masing-masingnya beredar pada garis orbitnya yang berbeda jaraknya dari surya selaku pusat edaran.

Perbedaan jarak antara masing-masing Galaxy dari pusat edarannya di angkasa luas menimbulkan penglihatan bahwa ada Galaxy itu yang semakin dekat dan ada yang semakin jauh. Hal keadaannya bersamaan dengan planet Mars atau Venus yang jika dipandang dari Bumi adakalanya kelihatan mendekat dan adakalanya kelihatan menjauh disebabkan oleh luas lingkaran yang dijalani planet itu berbeda sedangkan geraknya hampir bersamaan.


Keterangan mengenai gerak semesta seperti diatas ini didasarkan atas wahyu Allah yang tercantum dalam Al-Qur'an untuk peningkatan pengetahuan bukanlah berdasarkan dugaan dan prasangka yang umumnya menyesatkan.


    artikel terkait klik disini



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan