26.
Pada tahun berpakah
pembesaran radiasi sudah berlaku dulunya sebagai dimaksud sekali 1000 bulan
Menjawab soal no 63 dijelaskan
betapa bumi ini melalui garis orbitnya keliling surya secara lenggang zigzag,
hal ini akan menjadi penghalang bagi pembesaran radiasi surya menurut keadaan
semestinya.
Orbit planet begitu adalah nikmat besar dari Allah bagi masyarakat manusia. Walaupun demikian satu kali dalam 1000 bulan pembesaran radiasi tersebut akan tetap berlaku. Bumi kadang-kadang berada tepat dibawah transit kedua planet besar itu dan adakalanya terhindar dari bahaya. Bencana terakhir dari berlakunya Dubble Transit Jupiter dan Saturnus di permukaan bumi diperkirakan seperti yang terjadi di daerah Tunguskhan Siberia pada tanggal 30 Juni 1908. Waktu itu terjadi ledakan besar, seluas 60 mil daerah hutan jadi debu dan putung atau hangus, selama satu minggu Eropa Utara mengalami malam yang terang disinari oleh cahaya yang dipantulkan asap yang mengepul tinggi di angkasa daerah bencana. Sampai kini hal itu masih diselidiki ole para sarjana Barat. Ada yang berkesimpulan bahwa ledakan itu ditimbulkan oleh benturan Comet, oleh tabrakan kepada Comet, oleh jatuhnya meteor besar, dan ada yang mengatakan ledakan bom atom yang dikirim oleh dewa dari bintang lain, sampai kini hal itu merupakan teka-teki yang belum terpecahkan karena setiap pendapat yang dikemukanan mempunyai kejanggalan atau alasan yang tak mungkin diterima akal.
Orbit planet begitu adalah nikmat besar dari Allah bagi masyarakat manusia. Walaupun demikian satu kali dalam 1000 bulan pembesaran radiasi tersebut akan tetap berlaku. Bumi kadang-kadang berada tepat dibawah transit kedua planet besar itu dan adakalanya terhindar dari bahaya. Bencana terakhir dari berlakunya Dubble Transit Jupiter dan Saturnus di permukaan bumi diperkirakan seperti yang terjadi di daerah Tunguskhan Siberia pada tanggal 30 Juni 1908. Waktu itu terjadi ledakan besar, seluas 60 mil daerah hutan jadi debu dan putung atau hangus, selama satu minggu Eropa Utara mengalami malam yang terang disinari oleh cahaya yang dipantulkan asap yang mengepul tinggi di angkasa daerah bencana. Sampai kini hal itu masih diselidiki ole para sarjana Barat. Ada yang berkesimpulan bahwa ledakan itu ditimbulkan oleh benturan Comet, oleh tabrakan kepada Comet, oleh jatuhnya meteor besar, dan ada yang mengatakan ledakan bom atom yang dikirim oleh dewa dari bintang lain, sampai kini hal itu merupakan teka-teki yang belum terpecahkan karena setiap pendapat yang dikemukanan mempunyai kejanggalan atau alasan yang tak mungkin diterima akal.
Satu-satunya
penyelesaian atas apa yang berlaku di Tunguskhan itu adalah mengakui sinyalemen
Al-Qur’an surat 11/83 bahwa ledakan itu ditimbulkan oleh pembesaran radiasi
surya tersebab berlakunya Dubble Transit Jupiter dan Saturnus seperti yang
dulunya telah membinasakan Gajah Di Makkah dan kaum durhaka di Sodom dan
Gomorah. Karena bencana demikian berulang satu kali dalam 81 tahun Solar Year,
maka dia tentunya akan terjadi ladi pada tahun 1989 Masehi, mungkin berupa
petir besar, gempa besar, topan besar atau sebagainya didaerah yang belum
mungkin dapat diramalkan secara pasti sesuai dengan janjian Allah pada surat
11/83 tadi.
Berdasarkan
pemberitaan Antara Spektrum didapat keterangan bahwa Rusia pada tanggal 4-4
1972 telah menempatkan station otomatis di angkasa, dinamakan Orbital
Prognos, mengorbit setinggi 200.000 km dari bumi, dalam lingkaran berbentuk
Ellips. Dari hasil penyelidikan pesawat ini dapatlah diketahui bahwa radiasi
sinar X dari surya selama terjadinya kobaran Chromosfir membesar beberapa kali
lipat. Pancaran radiasi surya pada periode yang tenang dapat diabaikan, tetapi
dengan perubahan kegiatan surya itu, pancaran radio dapat meningkat hingga
10.000.000 lipat. Waktu itu di Ionosfir Bumi tiba-tiba terjadi pergolakan yang
disertai oleh terganggunya hubungan radio pada seluruh belahan Bumi bahagian
siang.
baca dari awal
baca dari awal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan