66. Apakah bukti nyata untuk
membenarkan bahwa Bumi mengorbit 345 derajat selama 12 Bulan Qomariah??.
Bukti pertama untuk membenarkan
bahwa Bumi ini hanya mengorbit 345 derajat keliling Surya ialah bahwa dalam
waktu 24 tahun Qomariah setiap bintang di angkasa akan berada pada tempat yang sama apabila dipandang dari suatu
tempat di permukaan Bumi pada saat-saat yang sama. Hal itu dapat dimengerti
bahwa lingkaran 360 derajat keliling Surya hanya dilalui 345 derajat untuk satu
kali orbit berarti 15 derajat senantiasa tertinggal setiap tahun Qomariah, dari
titik 345 derajat itu Bumi memulai orbitnya yang baru 345 derajat pula untuk
berikutnya. Maka kekurangannya 15 derajat x 24(tahun) sama dengan 360 derajat
dengan ketentuan bahwa Bumi berada kembali pada posisinya pertama 24 tahun yang
lalu pada titik Perihelium orbitnya untuk tahun ke 25 dan selanjutnya.
Bukti kedua ialah bahwa Surya
paling dekat kelihatan dari Bumi ini
setiap tanggal 1 Muharram tahun Qomariah yaitu sewaktu Bumi selesai menjalani
orbitnya 345 derajat untuk memulai orbit
baru tahun baru. Waktu itu pasang di lautan jadi naik melebihi dari pada
keadaan normal pada bulan-bulannya, hal itu disebabkan tarikan Rawasia Surya
sangat berpengaruh karena sangat dekatnya, diperkirakan 90.000.000. mil dari
Bumi, yaiut sekira 3.005.000 mil lebih dekat dibanding dengan bulan Rajab.
Bukti ketiga ialah bahwa tahun
Qomarriah terdiri dari 12 bulan, harinya 355. Maka teranglah orbit Bumi itu
hanya 345 derajat dimulai setiap tanggal 1 Muharram.
Bukti keempat ialah kalau
penanggalan Musim (Solar Year) memakai waktu satu tahunnya 365 seperempat hari
dan itu dijadikan alasan untuk menentukan bahwa Bumi ini mengorbit 360 derajat
setiap tahunnya, maka hal itu tidaklah benar karena setiap tahunnya bintang
diangkasa terlambat terbitnya 4 derajat 46 menit, dan itu menandakan bahwa
gerak Bumi dalam satu tahun Musim atau
selama 365 seperempat hari tahun Musim belumlah lingkaran 360 derajat
tetapi baru 355 derajat 12 menit. Jika penanggalan demikian dipakai untuk
perhitungan, maka:
1. Setiap bulannya Bulan diangkasa tidak menunjukan tanggal yang
sama dengan penanggalan sewajarnya. Adakalanya Bulan di angkasa telah purnama
raya sedangkan penanggalan baru mencatat tanggal satu hari Bulan.
2. Setiap tahunnya Bumi ini berada pada titik Perihelium orbitnya waktu
mana harusnya dimulai tahun baru, tetapi penanggalan yang berlaku telah
menunjukan pertengahan tahun atau sebagainya.
3. Kalau dimisalkan pada tanggal 1 Januari 1901 Bumi ini berada di titik
Periheium orbitnya dan bintang-bintang di angkasa berada pada posisi yang
ditandai, maka bintangg-bintang itu akan berada kembali di tempat yang sama
sesudah 75 tahun kemudian, yaitu tanggal 1 Januari 1976 malah Bumi tidak berada
pada titik Perihelium orbitnya sebagai pada tanggal 1 Januari 1901.
Orang dapat memperhitungkan bahwa
kekurangan 4 derajat 48 menit x 75(tahun) sama denga 360 derajat, hanya sayang
bahwa itu adalah persamaan pandangan
terhadap bintang di angkasa tapi bukanlah persamaan posisi Bumi sesudah 75
tahun.
4. Kalau
dulunya tahun Musim itu disusun oleh Julius Caesar benar-benar berdasarkan
jangka waktu pergantian musim, bukan atas dasar kesadaran bahwa Bumi mengorbit
keliling Surya karena waktu itu manusia masih menyangka bahwa Bumi ini adalah
wujud terbesar di semesta raya dan Surya bersama bintang lain mengorbit
keliling Bumi, maka alasan apakah lagi manusia kini untuk menyatakan bahwa
penanggalan musim itu sesuai dengan jangka waktu orbit Bumi keliling Surya.
Kenapa orang melupakan perubahan penanggalan yang dilakukan orang dimasa Paus
Georgerius tahun 1582. Kalau kebetulan
penanggalan musim itu sama dengan jangka waktu orbit Bumi keliling Surya
sebagai yang diperkirakan maka umumnya hal yang didapat cara kebetulaan adalah
di luar perhitungan begitu pula hal yang hanya dikira-kirakan pada umumnya tidak
tepat sama dengan keadaan sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan