Senin, 27 Januari 2025

 

66. Apakah bukti nyata untuk membenarkan bahwa Bumi mengorbit 345 derajat selama 12 Bulan Qomariah??.

Bukti pertama untuk membenarkan bahwa Bumi ini hanya mengorbit 345 derajat keliling Surya ialah bahwa dalam waktu 24 tahun Qomariah setiap bintang di angkasa akan berada pada  tempat yang sama apabila dipandang dari suatu tempat di permukaan Bumi pada saat-saat yang sama. Hal itu dapat dimengerti bahwa lingkaran 360 derajat keliling Surya hanya dilalui 345 derajat untuk satu kali orbit berarti 15 derajat senantiasa tertinggal setiap tahun Qomariah, dari titik 345 derajat itu Bumi memulai orbitnya yang baru 345 derajat pula untuk berikutnya. Maka kekurangannya 15 derajat x 24(tahun) sama dengan 360 derajat dengan ketentuan bahwa Bumi berada kembali pada posisinya pertama 24 tahun yang lalu pada titik Perihelium orbitnya untuk tahun ke 25 dan selanjutnya.

Bukti kedua ialah bahwa Surya paling dekat kelihatan dari  Bumi ini setiap tanggal 1 Muharram tahun Qomariah yaitu sewaktu Bumi selesai menjalani orbitnya 345 derajat  untuk memulai orbit baru tahun baru. Waktu itu pasang di lautan jadi naik melebihi dari pada keadaan normal pada bulan-bulannya, hal itu disebabkan tarikan Rawasia Surya sangat berpengaruh karena sangat dekatnya, diperkirakan 90.000.000. mil dari Bumi, yaiut sekira 3.005.000 mil lebih dekat dibanding dengan bulan Rajab.

Bukti ketiga ialah bahwa tahun Qomarriah terdiri dari 12 bulan, harinya 355. Maka teranglah orbit Bumi itu hanya 345 derajat dimulai setiap tanggal 1 Muharram.

Bukti keempat ialah kalau penanggalan Musim (Solar Year) memakai waktu satu tahunnya 365 seperempat hari dan itu dijadikan alasan untuk menentukan bahwa Bumi ini mengorbit 360 derajat setiap tahunnya, maka hal itu tidaklah benar karena setiap tahunnya bintang diangkasa terlambat terbitnya 4 derajat 46 menit, dan itu menandakan bahwa gerak Bumi dalam satu tahun Musim atau   selama 365 seperempat hari tahun Musim belumlah lingkaran 360 derajat tetapi baru 355 derajat 12 menit. Jika penanggalan demikian dipakai untuk perhitungan, maka:

1.       Setiap bulannya Bulan diangkasa tidak menunjukan tanggal yang sama dengan penanggalan sewajarnya. Adakalanya Bulan di angkasa telah purnama raya sedangkan penanggalan baru mencatat tanggal satu hari Bulan.

2.       Setiap tahunnya Bumi ini berada pada titik Perihelium orbitnya waktu mana harusnya dimulai tahun baru, tetapi penanggalan yang berlaku telah menunjukan pertengahan tahun atau sebagainya.

3.       Kalau dimisalkan pada tanggal 1 Januari 1901 Bumi ini berada di titik Periheium orbitnya dan bintang-bintang di angkasa berada pada posisi yang ditandai, maka bintangg-bintang itu akan berada kembali di tempat yang sama sesudah 75 tahun kemudian, yaitu tanggal 1 Januari 1976 malah Bumi tidak berada pada titik Perihelium orbitnya sebagai pada tanggal 1 Januari 1901.

Orang dapat memperhitungkan bahwa kekurangan 4 derajat 48 menit x 75(tahun) sama denga 360 derajat, hanya sayang bahwa itu adalah   persamaan pandangan terhadap bintang di angkasa tapi bukanlah persamaan posisi Bumi sesudah 75 tahun.

4. Kalau dulunya tahun Musim itu disusun oleh Julius Caesar benar-benar berdasarkan jangka waktu pergantian musim, bukan atas dasar kesadaran bahwa Bumi mengorbit keliling Surya karena waktu itu manusia masih menyangka bahwa Bumi ini adalah wujud terbesar di semesta raya dan Surya bersama bintang lain mengorbit keliling Bumi, maka alasan apakah lagi manusia kini untuk menyatakan bahwa penanggalan musim itu sesuai dengan jangka waktu orbit Bumi keliling Surya. Kenapa orang melupakan perubahan penanggalan yang dilakukan orang dimasa Paus Georgerius tahun 1582.  Kalau kebetulan penanggalan musim itu sama dengan jangka waktu orbit Bumi keliling Surya sebagai yang diperkirakan maka umumnya hal yang didapat cara kebetulaan adalah di luar perhitungan begitu pula hal yang hanya dikira-kirakan pada umumnya tidak tepat sama dengan keadaan sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan