Minggu, 23 Maret 2025

 

85. Kenapa Ibadah Haji harus dilaksanakan ke Makkah, bolehkah ke tempat lain?

Berdasarkan Al-Qur`an surat 3 Ali Imron ayat 96 nyatalah bahwa masyarakat manusia pertama di Bumi ini bertempat tinggal di sekitar Masjidil Haram itu. Surat 6 Al-Anam ayat 92 dan Surat 42 As-Syuro ayat 7 menerangkan bahwa Makkah itulah yang menjadi ibu kota di Bumi ini, disanalah pusat kebudayaan manusia. Disana berdiri Ka`bah sebagai lambang dari astronomi dan geologi ditetapkan sebagai rumah suci oleh pencipta yang Kuasa. Maka atas semua itu wajarlah manusia Bumi yang berkesanggupan diwajibkan pergi mennziarahi Rumah Suci itu dengan istilah Haji. Islam mengajar manusia agar bersusila mulia menziarahi dan menghormati tempat leluhur mereka. Islam mendidik manusia untuk bersatu padu karena memang mereka itu berasal dari satu diri. Semoga dengan haji itu manusia dapat memahami bahwa mereka bukanlah hasil evolusi monyet dan semoga saling meghargai walaupun terdiri dari berbagai warna dan bahasa. Islam mengajarkan serta membawa manusia kearah satu kepercayaan dan dengan kepercayaan itu bersikap bersaudara sebagai dimaksud oleh Al-Qur`an surat 49 Al-Hujurot ayat 10 dan bukanlah bersaudara itu tersebab hubungan darah dan keluarga, secara nyata disebutkan oleh Surat 11 Hud ayat 46.

Dengan ibadah haji, manusia dididik bermuktamar di tempat yang wajar terbebas dari berbagai godaan dan kepalsuan, dan tidaklah akan berfaedah muktamar sejagat jika hanya dihadiri oleh manusia yang berlainan kepercayaan dan kepentingan serta digugah oleh kemewahan, ketakutan dan cemburu.  Dengan haji itu, manusia diajar memahami berbagai ilmu, fisika dan metafisika, tetapi akan lebih mantap bila mereka menyadari bahwa Bumi tempat tinggal ini senantiasa berputar dalam daerah angkasa bebas tanpa tiang sembari mengitari surya, semoga dengan itu mereka menginsyafi nasib dirinya yang bagaikan sebutir pasir di gurun Sahara.

Karena hal yang demikian, hanyalah Makkah satu-satunya tempat ibadah haji di muka Bumi ini.  Jika ada orang mengadakan suatu tempat lain untuk ibadah tersebut maka nyatalah dia tidak mengerti persoalan sebenarnya. Disamping ibadah itu tidak syah menurut hukum Islam malah juga takkan bertahan lama sebab diadakan atas dasar kebodohan. Ibadah Haji telah terlaksana semenjak Nabi Ibrahim sampai saat kini. Di zaman Nabi Musa termaktub pada Surat 28 Al-Qosos ayat 27. Waktunya haruslah pada bulan Zulhijah yaitu sewaktu Bumi ini bergerak menuju titik Perihelium orbitnya atau bulan terakhir dari tahun Qomariah. Tempatnya haruslah di Makkah karena itulah kutub utara sebelum topan Nuh sebagai tempat termulia di muka Bumi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan