Jumat, 01 Februari 2013

Wujud bintang menurut sarjana Barat

50. Bukankah para sarjana Barat telah mengetahui wujud bintang lain dengan mempelajari partikel yang ada pada sinar spektrum yang sampai ke bumi?

Pada ketarangagn no.47 dan 49 telah disampaikan hal-hal seperlunya mengenai per soalan ini. Al-Qur'an menjelaskan bahwa semesta raya ini diciptakan dari Alma' pada ayat 11/7, penciptaan itu sekaligus tersebut pada ayat 41/12. Kedua ayat ini    mengandung ajaran bahwa semua Tatasurya di angkasa luas bersamaan umur, wujud dan keadaannya dengan Tatasurya yang kita diami. Itu hanya penjelasan umum tentang semesta raya yang terkandung dalam Al-Qur'an bagi orang yang mau menyelidiki, karena pengetahuan manusia Tatasurya ini di bidang teknologi sangat terbatas dan hanya diizinkan mengenai hal-hal yang ada dalam daerah Tatasurya ini saja, disebutkan pada ayat 53/17.

Sinar spektrum yang disangkakan orang partikel yang datang dari bintang lain sebagai terlihat pada peneropongan, sebenarnya adalah molekul yang mengambang di daerah troposfir Bumi sendiri. Orang itu lupa dengan keadaan atmosfir yang melingkupi permukaan planet  dari mana mereka melakukan peneropongan ke angkasa luar. Untuk mendapatkan gambaran yang sempurna dari sesuatu bintang, tanpa gangguan yang meragukan, hendaklah orang keluar dari daerah atmosfir Bumi ini. Jadi keterangan para sarjana selama ini mengenai bintang lain adalah data-data yang sangat diragukan karena alat-alat yang mereka pakai senantiasa dihalangi dan diselubungi oleh pengambangan berbagai molekul di troposfir serta pembiasan oleh lapisan-lapisan ionosfir. (note: Atmosfir terdiri dari troposfir,tropopaus, stratosfir dan lapisan ionosfir).

Bagaimana orang akan dapat mengetahui wujud bintang lain dengan pasti, sedangkan jaraknya dari Bumi sekira ratusan tahun gerak sinar atau yang terdekat diperkirakan 4 tahun sinar, padahal globe Bulan yang hanya sejauh satu setengah detik sinar dari Bumi baru mereka ketahui sesudah kembalinya missi Apollo 11 pada bulan Juli 1969 dan baru mereka dapati kepastiannya pada tahun 1972 yaitu sekembalinya missi Apollo 14 dari permukaan satelite itu.

Berdasarkan alasan cukup seperti yang disampaikan diatas ini, maka kepercayaan para sarjana Barat tentang sinar yang datang dari bintang lain selaku partikel akan memperlambat  kemajuan mereka tentang ilmu exacta termasuk bidang teknologi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan