Selasa, 14 Januari 2025

 

59. Kalau kini kutub utara Bumi ada di Arctic maka dimanakah kutub itu dulunya sebelum Topan Nuh?

 

Hal inilah yang menjadi keunggulan utama dari ajaran Al-Qur`an dan itu pula didapat kepastian adanya Allah SWT yang Kuasa, Esa tanpa serikat. Kutub utara Bumi dulunya sebelum topan Nuh adalah Makkah kini seperti yang dimaksud Al-Qur`an surat 3 Ali imron ayat 96. Ka`bah yang tegak dengan megahnya di tengah kota Makkah adalah titik tepat dari kutub utara dulunya dimana Bumi ini berputar di sumbunya untuk terjadinya pergantian siang dan malam. Di sanalah Adam hidup berkeluarga sebagai nenek moyang manusia di Bumi karena disanalah tempat yang paling subur waktu itu dipermukaan Bumi. Al-Qu`ran surat 6 Al-Anam ayat 92 dan  Al-qur`an surat 42 Asy-Syura ayat 7 menyatakan Makkah itulah yang menjadi ibu kota di Bumi ini  sejalan dengan Al-Qur`an surat 3 Ali Imron ayat 96 sebagai tempat rumah pertama. Al-Qur`an surat 71 Nuh ayat 14 menyatakan bahwa masyarakat manusia Bumi ini dulunya berkembang biak di kutub utara dan Al-Qur`an surat 2 Albaqoroh ayat 125 menjelaskan bahwa Ka`bah itu menjadi sumber ilmu pasti bagi manusia tentang geologi, semua itu membuktikan kebenaran Al-Qur`an surat 3 Ali imron ayat 96 tadi.

Sebagai bukti tentang ini lihatlah perkembangan terakhir di antara manusia Bumi di bidang ekonomi, dan kalau dulu Saudi Arabia dipandang sebagai daerah yang paling tandus  dan kering dimuka Bumi maka kini terbukti memiliki bahan mineral  terbesar. Yang demikian itu cocok dengan pendapat para ahli geologi bahwa di daerah itu dulunya telah berlaku kesuburan yang sempurna dan hal ini telah dinyatakan oleh Al-Qur`an surat 36 Yasin ayat 80 dan Al-Qur`an surat 56 Al Waqiah ayat 71.  Jadi doa Nabi Ibrahim yang tercantum pada Al-qur`an surat 2 Al-Baqoroh ayat 126 bukanlah sekadar biasa tetapi adalah doa ilmiah didasarkan atas pengetahuan Nabi Ibrahim sendiri mengenai posisi permukaan Bumi ini dulunya.

Umumnya para penyelidik benda purbakala menemui fosil peninggalan yang umurnya beratus ribu tahun hanyalah di daerah bagian utara Bumi dulunya yaitu jika di Makkah dijadikan patokan   selaku kutub utara Bumi, dan akan jarang sekali ditemui di bagian selatan.  Selanjutnya jika orang meneliti fosil-fosil itu akan di dapatlah gambaran bahwa manusia purbakala itu memiliki tubuh yang agak bungkuk tersebab kurang mendapat vitamin D dari sinar Surya. Hal ini adalah karena mereka hidup di daerah utara Bumi yaitu tempat subur untuk kehidupan tetapi kekurangan sinar Surya. Sebaliknya janganlah orang beranggapan bahwa dulunya telah berlaku zaman es, yaitu satu teori yang telah ketinggalan masa dan tanpa bukti ilmiah.

Sebagai penyebab juga kenapa manusia waktu itu bermukim di bagian utara Bumi saja ialah karena bagian Equator senantiasa mengalami  pembesaran radiasi dari Surya di timbulkan oleh transit planet-planet  diatas orbit Bumi. Untuk ini perhatikanlah soal no.25. Tetapi sesudah topan Nuh bahaya radiasi itu telah berkurang dengan terbentuknya inklinasi orbit dari masing-masing planet itu ditimbulkan oleh terdorongnya ke utara dan ke selatan dalam orbit yang dijalaninya.

Seandainya Makkah itu semenjak dulunya berada ditempat panas tandus tentunya Adam selaku manusia berpikiran akan mencari tempat yang subur untuk tempat tinggal, tetapi tempat yang paling subur itu adalah Makkah kini, dari itu wajarlah Adam dan keluarganya bertempat tinggal di daerah itu. Kemudian Allah SWT memerintahkan pada Nabi Ibrahim agar mendirikan Ka`bah tepat di tempat kutub utara putaran Bumi dulu.  Perintah itu dilaksnakan Nabi Ibrahim bersama anaknya Nabi Ismail dengan tepat cermat sebagai tersebut pada Al-Qur`an surat 2 Al-Baqoroh ayat 127 dan Al-Qur`an surat 22 Al-Haj ayat 26.

Sebagi diketahui bahwa magnet Bumi di utara adalah negatif yang otomatis sewaktu masa penciptaan pertama dulu molekul-molekul permukaan Bumi tertarik kearah utara. Walaupun molekul-molekul itu telah stabil antar unsur positif dan negatif tetapi negatif Bumi di utara dapat mempengaruhi molekul-molekul tersebut hingga terwujudlah daratan luas bagian utara Bumii.  Di waktu berlakunya topan besar di zaman Nuh, sebagian dari daratan itu jadi tergenang air seperti yang kini dinamakan dengan laut Merah, lautn Hindia dan sebagian dari laut Tengah. Hal ini dengan tegas dinyatakan oleh ayat suci yang maksudnya:

Al-qur`an surat 28 Al-Qosos ayat 58: “Dan berapa banyak negeri yang mewah kehidupan penduduknya, maka itulah tempat-tempat tinggal mereka yang tidak didiami lagi sesudahnya kecuali sedikit,  dan Kamilah yang mewariskannya”

Dulunya permukaan Bumi ini dipenuhi oleh lubang-lubang lava yang timbul semenjak penciptaan pertama di waktu Bumi ini masih empuk dengan permukaan yang masih mendidih. Waktu itu terbentuklah gunung-gunung yang semakin tinggi diliputi oleh lava yang mendingin sementara menutupi lubang-lubang kecil dan yang rendah, tetapi penutupan itu berlaku secara massal di waktu topan besar tersebut dan walaupun begitu masih ada yang  aktif.  Kini kita dapati daratan tinggi di Eropa, Asia, Afrika dan Sumatera bagaikan menghadapkan wajahnya ke arah Makkah. Sedangkan dibelakangnya terhampar daratan rendah yang luas. Molekul-molekul permukaan daratan rendah ini dulunya bergerak ke arah Makkah tetapi ditahan oleh gunung-gunung yang tinggi.

Itulah sebagian pertanda yang di tinggalkan oleh berlakunya  topan Nuh dengan itu dapatlah pula dianalisakan bahwa kutub utara dulunya sebelum topan Nuh adalah di Makkah kini,   dan perhatikanlah maksud sepenuhnya dari ayat suci:

Al-Qur`an surat 3 Ali Imron ayat 96:

“Bahwa rumah pertama yang didirikan untuk manusia (bumi) adalah yang di Makkah, diberkahi dan petunjuk bagi seluruh manusia.”

Ayat 97:

“Padanya (rumah itu) ada pertanda-pertanda yang menerangkan dan kebesaran Ibrahim. Dan siapa yang memasukinya amanlah dia. Dan untuk Allah atas manusia ialah menziarahi Rumah itu yaitu atas orang yang sanggup datang kepadanya dengan garis huum, dan siapa yang ingkar maka Allah itu lebih kaya daripada seluruh manusia.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan