59. Kalau kini kutub utara
Bumi ada di Arctic maka dimanakah kutub itu dulunya sebelum Topan Nuh?
Hal inilah yang menjadi
keunggulan utama dari ajaran Al-Qur`an dan itu pula didapat kepastian adanya
Allah SWT yang Kuasa, Esa tanpa serikat. Kutub utara Bumi dulunya sebelum topan
Nuh adalah Makkah kini seperti yang dimaksud Al-Qur`an surat 3 Ali imron ayat
96. Ka`bah yang tegak dengan megahnya di tengah kota Makkah adalah titik tepat
dari kutub utara dulunya dimana Bumi ini berputar di sumbunya untuk terjadinya
pergantian siang dan malam. Di sanalah Adam hidup berkeluarga sebagai nenek
moyang manusia di Bumi karena disanalah tempat yang paling subur waktu itu
dipermukaan Bumi. Al-Qu`ran surat 6 Al-Anam ayat 92 dan Al-qur`an surat 42 Asy-Syura ayat 7 menyatakan
Makkah itulah yang menjadi ibu kota di Bumi ini
sejalan dengan Al-Qur`an surat 3 Ali Imron ayat 96 sebagai tempat rumah
pertama. Al-Qur`an surat 71 Nuh ayat 14 menyatakan bahwa masyarakat manusia
Bumi ini dulunya berkembang biak di kutub utara dan Al-Qur`an surat 2 Albaqoroh
ayat 125 menjelaskan bahwa Ka`bah itu menjadi sumber ilmu pasti bagi manusia
tentang geologi, semua itu membuktikan kebenaran Al-Qur`an surat 3 Ali imron
ayat 96 tadi.
Sebagai bukti tentang ini
lihatlah perkembangan terakhir di antara manusia Bumi di bidang ekonomi, dan
kalau dulu Saudi Arabia dipandang sebagai daerah yang paling tandus dan kering dimuka Bumi maka kini terbukti
memiliki bahan mineral terbesar. Yang
demikian itu cocok dengan pendapat para ahli geologi bahwa di daerah itu
dulunya telah berlaku kesuburan yang sempurna dan hal ini telah dinyatakan oleh
Al-Qur`an surat 36 Yasin ayat 80 dan Al-Qur`an surat 56 Al Waqiah ayat 71. Jadi doa Nabi Ibrahim yang tercantum pada
Al-qur`an surat 2 Al-Baqoroh ayat 126 bukanlah sekadar biasa tetapi adalah doa
ilmiah didasarkan atas pengetahuan Nabi Ibrahim sendiri mengenai posisi
permukaan Bumi ini dulunya.
Umumnya para penyelidik benda
purbakala menemui fosil peninggalan yang umurnya beratus ribu tahun hanyalah di
daerah bagian utara Bumi dulunya yaitu jika di Makkah dijadikan patokan selaku kutub utara Bumi, dan akan jarang sekali
ditemui di bagian selatan. Selanjutnya
jika orang meneliti fosil-fosil itu akan di dapatlah gambaran bahwa manusia
purbakala itu memiliki tubuh yang agak bungkuk tersebab kurang mendapat vitamin
D dari sinar Surya. Hal ini adalah karena mereka hidup di daerah utara Bumi
yaitu tempat subur untuk kehidupan tetapi kekurangan sinar Surya. Sebaliknya
janganlah orang beranggapan bahwa dulunya telah berlaku zaman es, yaitu satu
teori yang telah ketinggalan masa dan tanpa bukti ilmiah.
Sebagai penyebab juga kenapa
manusia waktu itu bermukim di bagian utara Bumi saja ialah karena bagian
Equator senantiasa mengalami pembesaran
radiasi dari Surya di timbulkan oleh transit planet-planet diatas orbit Bumi. Untuk ini perhatikanlah
soal no.25. Tetapi sesudah topan Nuh bahaya radiasi itu telah berkurang dengan
terbentuknya inklinasi orbit dari masing-masing planet itu ditimbulkan oleh
terdorongnya ke utara dan ke selatan dalam orbit yang dijalaninya.
Seandainya Makkah itu semenjak
dulunya berada ditempat panas tandus tentunya Adam selaku manusia berpikiran
akan mencari tempat yang subur untuk tempat tinggal, tetapi tempat yang paling
subur itu adalah Makkah kini, dari itu wajarlah Adam dan keluarganya bertempat
tinggal di daerah itu. Kemudian Allah SWT memerintahkan pada Nabi Ibrahim agar
mendirikan Ka`bah tepat di tempat kutub utara putaran Bumi dulu. Perintah itu dilaksnakan Nabi Ibrahim bersama
anaknya Nabi Ismail dengan tepat cermat sebagai tersebut pada Al-Qur`an surat 2
Al-Baqoroh ayat 127 dan Al-Qur`an surat 22 Al-Haj ayat 26.
Sebagi diketahui bahwa magnet
Bumi di utara adalah negatif yang otomatis sewaktu masa penciptaan pertama dulu
molekul-molekul permukaan Bumi tertarik kearah utara. Walaupun molekul-molekul
itu telah stabil antar unsur positif dan negatif tetapi negatif Bumi di utara
dapat mempengaruhi molekul-molekul tersebut hingga terwujudlah daratan luas bagian
utara Bumii. Di waktu berlakunya topan
besar di zaman Nuh, sebagian dari daratan itu jadi tergenang air seperti yang
kini dinamakan dengan laut Merah, lautn Hindia dan sebagian dari laut Tengah.
Hal ini dengan tegas dinyatakan oleh ayat suci yang maksudnya:
Al-qur`an surat 28 Al-Qosos ayat
58: “Dan berapa banyak negeri yang mewah kehidupan penduduknya, maka itulah
tempat-tempat tinggal mereka yang tidak didiami lagi sesudahnya kecuali sedikit, dan Kamilah yang mewariskannya”
Dulunya permukaan Bumi ini
dipenuhi oleh lubang-lubang lava yang timbul semenjak penciptaan pertama di
waktu Bumi ini masih empuk dengan permukaan yang masih mendidih. Waktu itu
terbentuklah gunung-gunung yang semakin tinggi diliputi oleh lava yang
mendingin sementara menutupi lubang-lubang kecil dan yang rendah, tetapi
penutupan itu berlaku secara massal di waktu topan besar tersebut dan walaupun
begitu masih ada yang aktif. Kini kita dapati daratan tinggi di Eropa,
Asia, Afrika dan Sumatera bagaikan menghadapkan wajahnya ke arah Makkah.
Sedangkan dibelakangnya terhampar daratan rendah yang luas. Molekul-molekul
permukaan daratan rendah ini dulunya bergerak ke arah Makkah tetapi ditahan
oleh gunung-gunung yang tinggi.
Itulah sebagian pertanda yang di
tinggalkan oleh berlakunya topan Nuh
dengan itu dapatlah pula dianalisakan bahwa kutub utara dulunya sebelum topan
Nuh adalah di Makkah kini, dan perhatikanlah
maksud sepenuhnya dari ayat suci:
Al-Qur`an surat 3 Ali Imron ayat
96:
“Bahwa rumah pertama yang
didirikan untuk manusia (bumi) adalah yang di Makkah, diberkahi dan petunjuk
bagi seluruh manusia.”
Ayat 97:
“Padanya (rumah itu) ada
pertanda-pertanda yang menerangkan dan kebesaran Ibrahim. Dan siapa yang
memasukinya amanlah dia. Dan untuk Allah atas manusia ialah menziarahi Rumah
itu yaitu atas orang yang sanggup datang kepadanya dengan garis huum, dan siapa
yang ingkar maka Allah itu lebih kaya daripada seluruh manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan