64. Benarkah setiap planet itu
bergerak berkeliling Surya dalam orbitnya yang berbentuk oval?
Pada soal no. 62 dan 63 telah
dibuktikan bahwa gerak setiap planet itu melenggang berupa garis zig-zag dalam
orbitnya keliling Surya, begitu pula Bulan atau satelite lainnya yang mengitari
Bumi atau planet lain. Al-qur`an surat 2 Al-Baqoroh ayat 233 dan 240 secara nyata
menerangkan gerak Bumi keliling Surya disebutkan “lingkaran” dengan pengertian “tahun”. Kedua ayat membuktikan
Bumi ini keliling Surya sesuai dengan maksud ayat-ayat lain. Soal ini telah
kita perbincangkan pada soal no.36. Planet Muntaha dinamakan Sidrah pada
Al-qur`an surat 53 An-Najm ayat 14, karena planet bersaman dengan Bumi wujud
dan keadaannya seperti yang dimaksud AL-Qur`an surat 65 At-Tholaq ayat 12 maka
Bumi ini juga adalah planet yang
dinamakan Sidrah. Istilah ini berarti teratai. Sebagai suatu tetumbuhan yang
hidup di permukaan air maka teratai mengalami masa dekat dengan tanah tempat
uratnya bertumbuh diwaktu pasang surut, dan hal itu berarti titik Perihelium
orbit bagi planet. Dan adakalanya teratai itu jauh dari dasar air yaitu di
waktu pasang naik, dan ini berarti titik Aphelium orbit bagi planet.
Jadi setiap planet menjalani
orbit dimana ada titik terdekat dan titik terjauh dari Surya yang dikitarinya.
Orbit yang demikian tidak mungkin berbentuk circle atau Bundar, tidak mungkin
pula berbentuk ellips atau lonjong, tetapi nyatalah berbentuk oval yaitu bujur
telur.
Dalam hal ini kita mengambil
contoh dari orbit Bumi yang berbentuk lingkaran oval di mulai dari titik
Periheliumnya. Waktu itu Bumi berada paling dekat pada Surya dengan layang paling
cepat dan ketika itu tercatatlah penanggalan 1 Muharam Lunar Year. Dari titik
itu, Bumi mulai mengurangi kecepatannya sampai pada derajat 173 dimana gerak
Bumi paling lambat, dan waktu itu tercatat tanggal 1 Rajab dan Bumii bergerak
paling lambat dan berada pada titik Aphelium orbit yaitu titik terjauh dari
surya. Dari titik itu Bumi mulai lagi semakin cepat menuju derajat 345. Pada derajat
ini beradalah Bumi kembali pada titik Perihelium orbitnya dan berulanglah penanggalan 1
Muharam untuk tahun berikutnya. Jadi satu kali orbit Bumi hanyalah 345 derajat
keliling Surya, dijalankan selama 12 bulan Qomariah karena 12 kali pula Bulan
telah selesai mengorbit keliling Bumi.
Perlu diketahui bahwa Surya
selaku titik pusat orbit tidaklah berada tepat di tengah lingkaran orbit
planet, keadaannya berbanding pada 93.005.000 mil waktu Bumi berada dititik
Aphelium orbitnya dan 90.000.000 mil pada titik-titik Periheliumnya. Dengan
gerak orbit demikian bertambahlah daya layang Bumi yang pada dasarnya di modali
oleh putaran Rawasia yang ada pada Surya dan Bumi sendiri terlaksanalah orbit
Bumi untuk selamanya berkelanjutan. Orbit Bulan yang 12 kali keliling Bumi
selama masa orbit Bumi 345 derajat itu
dijadikan dasar penanggalan permanen menurut ajaran Al-Qur`an karena memang
gerak orbit yang demikian takkan pernah berubah sampai pada saat terakhir
kehidupan di dunia kini. Dari itu Allah menganjurkan agar manusia Bumi memakai
orbit Bulan sebagai dasar penanggalan sebagai yang kini dinamakan Qomariah atau
Lunar Year, anjuran ini dinyatakan oleh Al-Qur`an surat 9 At-Taubah ayat 36 dan
Al-Qur`an surat 10 Yunus ayat 5 serta Surat 36 Yasin ayat 39.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan