77. Hal-hal apakah yang berlaku
pada Nabi Nuh sendiri sewaktu topan besar berlaku?
Isteri Nabi Nuh dalah seorang
perempuan yang kafir tercatat pada Al-Qur`an surat 66 ayat 10. Perempuan itu
ikut karam bersama orang-orang kafir lainnya, dan anaknya ikut pula karam seperti
disebutkan pada Al-Qur`an surat 11 ayat 45. Anak itu baru remaja dan Nuh
menyangka akan beriman pada Allah, dari itu Nuh menuntut dan bertanya tentang
anaknya itu. Tetapi Tuhan telah menentukan pemuda itu akan kafir dan harus ikut
karam bersama ibunya. Di sini terdapatlah suatu rahasia bahwa sikap seorang ibu
sangat berpengaruh pada anaknya melebihi sikap seorang ayah. Anak itu mencintai
ibunya hingga dalam keadaan yang sangat gawat dia masih berfihak pada orang
yang dicintainya, dan hal itu ditebus oleh anak Nabi Nuh dengan jiwanya
sendiri, dinyatakan oleh Al-Qur`an surat 11 ayat 43. Dalam hal inilah Nuh
keliru karena itu dia bertanya kepada Tuhannya. Perahu Nuh hanya memuat
beberapa orang mukmin yang tidak disebutkan berapa jumlahnya begitu pula segala
yang hidup berparu-paru, berpasang-pasangan. Berapa lama perahu itu terapung
diatas air tidaklah di terangkan tetapi kemudian mendarat di suatu tempat yang
oleh Al-Qur`an surat 11 ayat 44 dinamakan “Juudi” . Untuk selanjutnya baiklah
kita kemukakan saja maksud ayat tersebut:
Qs: 23 ayat 27”Lalu Kami
wahyukan kepadanya (Nuh): Bikinlah perahu dengan pengawasan pemandangan Kamu dan
Kami wahyukan, maka jika datang urusan Kami dan bergemuruh daerah Tatasurya ini
(karena mendekatnya Comet) maka tempatkanlah kedalam perahu itu dari setiapnya
berpasang-pasangan serta keluargamu kecuali orang yang telah dahulu atasnya
putusan (Allah)diantara mereka, dan janganlah bicarakan padaku tentang
orang-orang yang zalim itu bahwa mereka orang-orang yang dikaramkan”
Istilah berpasang-pasangan yang
disebutkan tadi aslinya “Zaujainis Naini” arti yang tepat ialah
berpasang-pasangan, bukanlah dua pasang-dua pasang. Hal ini dapat
dibuktikan dengan maksud Al-Qur`an surat 13 ayat 3 dan surat 11 ayat 40. Maka
jumlah yang hidup dalam perahu itu juga tidak disebutkan dalam Al-Qur`an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan