Jumat, 14 Maret 2025

 78. Apakah yang timbul pada diri Nuh sesudah anak dan isterinya karam begitu?

Untuk menjawab pertanyaan ini baiklah lebih dulu kita sampaikan maksud ayat-ayat suci yang menjadi dasar:

Qs: 11 ayat 45. “Dan berserulah Nuh pada Tuhannya lalu berkata: Wahai Tuhanku bahwa anakku termasuk keluargaku, dan bahwa janji-MU logis dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi hukum”

Ayat 46. “DIA berkata: Hai Nuh bahwa dia bukanlah dari keluargamu, bahwa dia memiliki amal yang tidak sholeh, maka janganlah Tanya pada-KU apa yang tidak ada padamu ilmunya. Bahwa AKU mengajarmu untuk jadi orang yang bodoh”

Sepintas lalu orang akan memahami ayat Al-Qur`an itu sebagai menyebutkan bahwa Nuh dicegah untuk tidak menjadi bodoh padahal yang sebenarnya memang Allah telah menentukan Nabi Nuh sesudah topan menjadi bodoh. Hal ini terlaksana dengan logis dan psikologis bahwa umur Nuh sudah  sangat tua, ditambah dengan kehilangan anak dari isteri sewaktu topan hingga dengan kesedihannya Nuh telah bertanya pada Allah, maka nyatalah Nuh menjadi bodoh atau pikun sesudah topan itu dengan hukum kausalita sebagai termaktub pada Al-Qur`an surat  18 ayat 84.

Dari mulai itu habislah orang-orang pandai dari keturunan Manusia sebelum Nuh dan bermulalah peradaban manusia dari tingkat rendah hingga seperti yang kita dapati dewasa ini. Dari itu orang janganlah heran kenapa Manusia sebelum Nuh telah meninggalkan benda-benda yang belum dimengerti oleh para sarjana abad 14 Hijriah karena abad kini adalah abad pertumbuhan pengetahuan yang sampai nantinya takkan menyamai ketinggian peradaban yang telah dicapai Manusia sebelum Nuh.

Sesudah topan besar itu, mulailah manusia membiak lagi serta menjelajahi permukaan Bumi pada berbagai benua dan pulau, mereka menjadi berbangsa-bangsa dengan adat istiadat berlainan termaktub pada Al-Qur`an surat 7 ayat 69 dan surat 10 ayat 73 maka karenanya:

1.       Bukanlah Columbus yang pertama kali menjejakkan kakinya di benua Amerika.

2.       Bukanlah manusia kini hasil evolusi fisik seperti yang dikatakan oleh R Charles Darwin dan pengikutnya.

3.       Perjalanan dan pelayaran antar pulau dan antar Benua telah di mulai semenjak berkembangnya manusia sesudah topan Nuh.

Tetapi perjalanan dan pelayaran yang mereka laksanakan itu bukanlah untuk berhubungan sesamanya tetapi untuk menetap pada tempat tinggal yang disukai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan