78. Apakah yang timbul pada diri Nuh sesudah anak dan isterinya karam begitu?
Untuk menjawab pertanyaan ini baiklah
lebih dulu kita sampaikan maksud ayat-ayat suci yang menjadi dasar:
Qs: 11 ayat 45. “Dan
berserulah Nuh pada Tuhannya lalu berkata: Wahai Tuhanku bahwa anakku termasuk
keluargaku, dan bahwa janji-MU logis dan Engkau adalah sebaik-baik yang memberi
hukum”
Ayat 46. “DIA berkata: Hai Nuh
bahwa dia bukanlah dari keluargamu, bahwa dia memiliki amal yang tidak sholeh,
maka janganlah Tanya pada-KU apa yang tidak ada padamu ilmunya. Bahwa AKU
mengajarmu untuk jadi orang yang bodoh”
Sepintas lalu orang akan memahami
ayat Al-Qur`an itu sebagai menyebutkan bahwa Nuh dicegah untuk tidak menjadi
bodoh padahal yang sebenarnya memang Allah telah menentukan Nabi Nuh sesudah
topan menjadi bodoh. Hal ini terlaksana dengan logis dan psikologis bahwa umur
Nuh sudah sangat tua, ditambah dengan
kehilangan anak dari isteri sewaktu topan hingga dengan kesedihannya Nuh telah
bertanya pada Allah, maka nyatalah Nuh menjadi bodoh atau pikun sesudah topan
itu dengan hukum kausalita sebagai termaktub pada Al-Qur`an surat 18 ayat 84.
Dari mulai itu habislah
orang-orang pandai dari keturunan Manusia sebelum Nuh dan bermulalah peradaban
manusia dari tingkat rendah hingga seperti yang kita dapati dewasa ini. Dari
itu orang janganlah heran kenapa Manusia sebelum Nuh telah meninggalkan
benda-benda yang belum dimengerti oleh para sarjana abad 14 Hijriah karena abad
kini adalah abad pertumbuhan pengetahuan yang sampai nantinya takkan menyamai
ketinggian peradaban yang telah dicapai Manusia sebelum Nuh.
Sesudah topan besar itu, mulailah
manusia membiak lagi serta menjelajahi permukaan Bumi pada berbagai benua dan
pulau, mereka menjadi berbangsa-bangsa dengan adat istiadat berlainan termaktub
pada Al-Qur`an surat 7 ayat 69 dan surat 10 ayat 73 maka karenanya:
1.
Bukanlah Columbus yang
pertama kali menjejakkan kakinya di benua Amerika.
2.
Bukanlah manusia kini hasil
evolusi fisik seperti yang dikatakan oleh R Charles Darwin dan pengikutnya.
3.
Perjalanan dan pelayaran
antar pulau dan antar Benua telah di mulai semenjak berkembangnya manusia
sesudah topan Nuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan