Rabu, 19 Desember 2012

Atas dan Bawah dalam persoalan planet-planet

34. Hal apakah yang menjadi patokan untuk menentukan Atas dan Bawah dalam persoalan planet-planet?


Orang mengetahui bahwa semesta, galaxy, Tatasurya dan planet, masing-maqsingnya berputar. Setiap putaran tentunya mempunyai pusat putaran yang langsung jadi pusat  benda angkasa itu. Semua itu bagaikan bola atau roda yang senantiasa berputar. Maka sesuatu yang menjadi pusat putaran dikatakan paling bawah dan yang semakin jauh dari pusat putaran dinamakan semakin Atas. Dalam hal ini keadaan di Bumi dapat dijadikan contoh. Pusat putaran Bumi dikatakan paling bawah dan yang semakin jauh dari pusat itu dikatakan semakin Atas, akibatnya orang yang berdiri di Equator Amerika dan orang yang berdiri di Sumatera, pada waktu yang sama, akan menyatakan kakinya ke bawah dan kepalanya ke atas, padahal kedua orang itu sedang mengadu telapak kaki dari balik belahan Bumi, tetapi masing-masingnya ternyata benar untuk status Bawah dan Atas yang dipakai di permukaan Bumi ini.


Demikian pula jika contoh itu dipakai untuk status Tatasurya dimana Surya sebagai bola api langsung bertindak jadi pusat kitaran. Karenanya Surya dikatakan paling bawah dan yang semakin jauh dari Surya dinamakan semakin atas. Venus dan Mercury berada dibawah orbit Bumi karena keduanya mengorbit dalam daerah yang lebih dekat pada Surya, jadi jika ada penghuni Bumi pergi ke Venus, Mercury  atau ke Surya maka orang itu turun bukan naik, karenanya juga Venus dan Mercury itu tidak mungkin disebut langit bagi Bumi sebab yang dikatakan langit adalah sesuatu yang berada di bahagian atas, tetapi benar kedua planet itu jadi langit bagi Surya sendiri.

Sebaliknya Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptune, Pluto dan Muntaha beredar di luar orbit Bumi keliling Surya, berarti semakin jauh dari Surya, sebab itu dikatakan ketujuh planet tersebut berada diatas orbit Bumi atau langit bagi Bumi.dan orang-orang yang pergi ke planet-planet itu disebut naik. Mungkin agak berat untuk mengatakan bahwa Surya berada di tempat paling bawah dalam daerah Tatasurya, begitu pula jika dikatakan sewaktu siang hari orang-orang sedang dalam status terbalik, kakinya ke atas dan kepalanya ke bawah dalam daerah Tatasurya, tetapi kenyataannya memang benar. Buktinya dapat dikemukakan di sini maksud ayat 17/1 bahwa Muhammad Mi'raj meninggalkan Makkah waktu malam atau waktu siang di Tahiti Pasifik, maka Nabi dikatakan naik karena terbang semakin jauh dari Surya; Menurut ayat 97/1, Al-Qur'an diturunkan waktu malam dengan arti datang dari tempat yang jauh ke tempat yang dekat  pada Surya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan