79. Bukankah perbedaan kulit,
watak dan kecerdasan di antara manusia Bumi menjadi alasan atas berlakunya
evolusi sebagai teori yang danut oleh umumnya para sarjana?.
Berbagai doktrin hidup di muka Bumi
telah berkembang, masing-masingnya timbul dan tenggelam, hanyalah ajaran
Al-qur`an satu-satunya yang semakin cemerlang dan tahan uji baik dibidang
pergaulan maupun di bidang keilmuan. Hal tu cocok dengan maksud Al-Qur`an surat
Al-Maidah 5 ayat 3 dan surat Ar-Rum 30 ayat 30 yang menyatakan Islam sesuai
dengan Fitrah perkembangan manusia. Al-Qur`an surat Attaubah 9 ayat 32 menyatakan bahwa banyak
golongan manusia hendak mengaburkan ajaran Al-Qur`an itu tetapi hasilnya malah
dia semakin semerbak dengan bukti-bukti kebenarannya untuk ketinggian peradaban
manusia ramai.
Berbagai doktrin di luar Islam tidak
mengerti kenapa ada hidup kini, oleh apa dan untuk apa. Semua kehilangan daya
dan alasan untuk menjawab berbagai pertanyaan, hanya Al-Qur`an lah yang
memberikan garis tegas tak terpatahkan bahwa hidup kini sengaja diadakan untuk
penilaian hidup kedua di Akhirat nanti. Hidup kini adalah ujian tentang iman
dan amal, sengaja diwujudkan oleh Pencipta Esa, dan akan disambung dengan hidup
abadi tanpa ubah pada mana manusia yang menang ujian akan dibangkit dengan
wujud amat sempurna. Itulah manusia sebenarnya dan itulah hidup sebenarnya
sebagai yang dimaksud Al-Qur`an surat 51 Ad-Dzariat ayat 56. Sebaliknya mereka
yang kalah ujian tersebab kafirnya, akan ditempatkan dalam api besar sebagai
balasan dan siksaan kekal. Mereka diubah menjadi batu atau besi selaku bahan
bakar tetapi memiliki jiwa untuk merasakan kesengsaraan yang tak berakhir.
Sebagian manusia yang hanya memakai
daya pikir dan perasaan dalam menjalani masa hidupnya, telah menganut suatu
ajaran bahwa hidup kini adalah hasil evolusi di mana segala sesuatu berlaku
secara alamiah tanpa Pencipta yang Mengatur. Mereka menyatakan bahwa manusia
kini, termasuk bangsanya sendiri adalah hasil evolusi fisik dari monyet, di
mulai dari bakteri dan benda jumud. Semua yang ada kini adalah hasil evolusi,
termasuk bintang-bintang dan planet-planet dengan satelitenya yang beredar di
angkasa raya. Akhirnya teori itu menemui kegagalan dan benturan, banyak hal
yang tak mungkin dijawabnya termasuk benda-benda peninggalan manusia purbakala
sebagai yang ditemui oleh Erich van Daniken dalam penyelidikannya mengenai
hidup. Dalam pada itu mereka tidak mungkin menerangkan kenapa satu biji jadi
beringin dan yang lainnya jadi rumput sedangkan yang lainnya bertumbuh dengan
berbagai bentuk dengan membuahkan wujud berlainan yang semuanya berfaedah untuk
kelengkapan hidup manusia. Mereka tidak sanggup menerangkan kenapa bintang
senantiasa berapi sedangkan planet sudah lama mendingin sembari mengitari bintang
tadi, dan kenapa bulan tidak berotasi tapi beredar keliling planet. Mereka
kehilangan akal untuk menjawab kenapa evolusi di udara terhenti pada burung, di
darat terhenti pada manusia dan di laut terhenti pada ikan.
Memang banyak yang belum dapat
diselesaikan oleh teori Darwin tetapi dengan mudah mereka menyatakan bahwa
banyak hal yang belum dapat dirumuskan. Hal itu adalah benturan dan tantangan
yang mereka namakan “missing links” yaitu mata rantai ilmu yang hilang.
Pada soal no 61 telah diterangkan
betapa telah dimulai pergantian musim di muka Bumi. Belahan utara Bumi sesudah
topan Nuh mendapat panas surya secukupnya untuk kebutuhan hidup. Garis zig-zag
orbit Bumi ke utara dan ke selatan waktu itu sangat besar dan pergantian musim
berlaku dalam jumlah hari yang sangat banyak. Ketika itulah Manusia sesudah Nuh
yang bertempat tinggal di Asia Barat berpindah ke Eropa dan ke Aftika yang
pindah ke Siberia menyeberang Selat Bearing yang masih dangkal, atau mereka pindah
melalui daerah Bearing menuju Alaska kemudian menjadi bangsa Maya dan Inca di
benua Amerika Utara dan Selatan. Mereka yang masih tinggal di Siberia, selaku
asal usul penduduk asli Amerika, sampai kini masih ada keturunannya bernama
ESKIMO dengan kehidupan mengembara. Selanjutnya penduduk asli Selandia Baru dan
penduduk asli Australia dengan nama Maori adalah orang-orang yang dulunya berpindah
tempat melalui Malaysia dan kepulauan Indonesia.
Keadaan demikian, seperti termuat pada
soal no 78, memberikan bukti nyata bahwa penduduk Bumi kini, walaupun terdiri
dari berbagai warna kulit dengan perbedaan tingkat peradaban, bukanlah hasil
evolusi monyet atau evolusi lainnya, tetapi semua manusia itu berasalkan dari
satu turunan yang diselamatkan Allah dalam perahu Nabi Nuh di waktu berlakunya
topan besar.Begitu pula seluruh hewan yang kita dapati membiak di seluruh
permukaan Bumi dewasa ini. Perbedaan kulit adalah ketentuan Allah untuk
berwujudkan berbagai bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan