Sabtu, 15 Maret 2025

 

79. Bukankah perbedaan kulit, watak dan kecerdasan di antara manusia Bumi menjadi alasan atas berlakunya evolusi sebagai teori yang danut oleh umumnya para sarjana?.

 

Berbagai doktrin hidup di muka Bumi telah berkembang, masing-masingnya timbul dan tenggelam, hanyalah ajaran Al-qur`an satu-satunya yang semakin cemerlang dan tahan uji baik dibidang pergaulan maupun di bidang keilmuan. Hal tu cocok dengan maksud Al-Qur`an surat Al-Maidah 5 ayat 3 dan surat Ar-Rum 30 ayat 30 yang menyatakan Islam sesuai dengan Fitrah perkembangan manusia. Al-Qur`an surat  Attaubah 9 ayat 32 menyatakan bahwa banyak golongan manusia hendak mengaburkan ajaran Al-Qur`an itu tetapi hasilnya malah dia semakin semerbak dengan bukti-bukti kebenarannya untuk ketinggian peradaban manusia ramai.

Berbagai doktrin di luar Islam tidak mengerti kenapa ada hidup kini, oleh apa dan untuk apa. Semua kehilangan daya dan alasan untuk menjawab berbagai pertanyaan, hanya Al-Qur`an lah yang memberikan garis tegas tak terpatahkan bahwa hidup kini sengaja diadakan untuk penilaian hidup kedua di Akhirat nanti. Hidup kini adalah ujian tentang iman dan amal, sengaja diwujudkan oleh Pencipta Esa, dan akan disambung dengan hidup abadi tanpa ubah pada mana manusia yang menang ujian akan dibangkit dengan wujud amat sempurna. Itulah manusia sebenarnya dan itulah hidup sebenarnya sebagai yang dimaksud Al-Qur`an surat 51 Ad-Dzariat ayat 56. Sebaliknya mereka yang kalah ujian tersebab kafirnya, akan ditempatkan dalam api besar sebagai balasan dan siksaan kekal. Mereka diubah menjadi batu atau besi selaku bahan bakar tetapi memiliki jiwa untuk merasakan kesengsaraan yang tak berakhir.

Sebagian manusia yang hanya memakai daya pikir dan perasaan dalam menjalani masa hidupnya, telah menganut suatu ajaran bahwa hidup kini adalah hasil evolusi di mana segala sesuatu berlaku secara alamiah tanpa Pencipta yang Mengatur. Mereka menyatakan bahwa manusia kini, termasuk bangsanya sendiri adalah hasil evolusi fisik dari monyet, di mulai dari bakteri dan benda jumud. Semua yang ada kini adalah hasil evolusi, termasuk bintang-bintang dan planet-planet dengan satelitenya yang beredar di angkasa raya. Akhirnya teori itu menemui kegagalan dan benturan, banyak hal yang tak mungkin dijawabnya termasuk benda-benda peninggalan manusia purbakala sebagai yang ditemui oleh Erich van Daniken dalam penyelidikannya mengenai hidup. Dalam pada itu mereka tidak mungkin menerangkan kenapa satu biji jadi beringin dan yang lainnya jadi rumput sedangkan yang lainnya bertumbuh dengan berbagai bentuk dengan membuahkan wujud berlainan yang semuanya berfaedah untuk kelengkapan hidup manusia. Mereka tidak sanggup menerangkan kenapa bintang senantiasa berapi sedangkan planet sudah lama mendingin sembari mengitari bintang tadi, dan kenapa bulan tidak berotasi tapi beredar keliling planet. Mereka kehilangan akal untuk menjawab kenapa evolusi di udara terhenti pada burung, di darat terhenti pada manusia dan di laut terhenti pada ikan.

Memang banyak yang belum dapat diselesaikan oleh teori Darwin tetapi dengan mudah mereka menyatakan bahwa banyak hal yang belum dapat dirumuskan. Hal itu adalah benturan dan tantangan yang mereka namakan “missing links” yaitu mata rantai ilmu yang hilang.

Pada soal no 61 telah diterangkan betapa telah dimulai pergantian musim di muka Bumi. Belahan utara Bumi sesudah topan Nuh mendapat panas surya secukupnya untuk kebutuhan hidup. Garis zig-zag orbit Bumi ke utara dan ke selatan waktu itu sangat besar dan pergantian musim berlaku dalam jumlah hari yang sangat banyak. Ketika itulah Manusia sesudah Nuh yang bertempat tinggal di Asia Barat berpindah ke Eropa dan ke Aftika yang pindah ke Siberia menyeberang Selat Bearing yang masih dangkal, atau mereka pindah melalui daerah Bearing menuju Alaska kemudian menjadi bangsa Maya dan Inca di benua Amerika Utara dan Selatan. Mereka yang masih tinggal di Siberia, selaku asal usul penduduk asli Amerika, sampai kini masih ada keturunannya bernama ESKIMO dengan kehidupan mengembara. Selanjutnya penduduk asli Selandia Baru dan penduduk asli Australia dengan nama Maori adalah orang-orang yang dulunya berpindah tempat melalui Malaysia dan kepulauan Indonesia.

Keadaan demikian, seperti termuat pada soal no 78, memberikan bukti nyata bahwa penduduk Bumi kini, walaupun terdiri dari berbagai warna kulit dengan perbedaan tingkat peradaban, bukanlah hasil evolusi monyet atau evolusi lainnya, tetapi semua manusia itu berasalkan dari satu turunan yang diselamatkan Allah dalam perahu Nabi Nuh di waktu berlakunya topan besar.Begitu pula seluruh hewan yang kita dapati membiak di seluruh permukaan Bumi dewasa ini. Perbedaan kulit adalah ketentuan Allah untuk berwujudkan berbagai bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan anda berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan